.

Selasa, 08 Desember 2009

SEDIKIT TENTANG UBI CILEMBU

Diposting oleh maswotto

Di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang, ubi jalar (Ipomoea batatas L. Lamb) telah lama dikenal dan dibudidayakan secara turun-temurun. Di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang, ubi jalar (Ipomoea batatas L. Lamb) telah lama dikenal dan dibudidayakan secara turun-temurun.Ubi jalar varietas Cilembu yang terkenal dengan sebutan ubi Cilembu telah dikenal tidak hanya di daerah Sumedang, tetapi hampir dikenal di seluruh Jawa Barat dan sebagai salah satu komoditas unggulan daerah. Ubi Cilembu memiliki rasa yang khas, manis seperti madu dan legit, struktur dagingnya kenyal dan menarik. Sebagai varietas unggul, ubi Cilembu memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan digemari oleh pelaku usaha tani dan konsumen. Salah satu faktor penghambat dalam budidaya ubi Cilembu ini adalah adanya serangan hama. Hama penting yang menyerang ubi dipertanaman dan dapat mengurangi kualitas cita rasa ubi Cilembu adalah adanya serangan hama boleng/lanas (Cylas formicarius Fabr.). Adanya serangan hama ini menyebabkan rasa ubi menjadi pahit dan tidak enak untuk dimakan. Hama ini menyerang ubi semenjak dari lapangan dan berlanjut di tempat penyimpanan yang sangat merugikan dan mempengaruhi ciri khas rasa ubi Cilembu sebagai komoditas unggulan daerah yang telah dikenal masyarakat luas. Melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 1224/Kpts/TP.240/2/2001, ubi Cilembu dikukuhkan sebagai ubi jalar Varietas Unggul. Pengembangan budidaya tanaman dan perluasan lahan terus dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, dan hal tersebut sangat memungkinkan terjadinya peningkatan serangan hama dan mendorong munculnya hama-hama baru yang sangat merugikan. Kehadiran spesies serangga hama ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan biotik dan abiotik sehingga jumlah populasi hama pada suatu daerah dapat berbeda. Desa Cilembu terletak di Kecamatan Pamulihan berjarak 6 Km dari pusat Kecamatan, 15 Km dari pusat Kabupaten, memiliki ketinggian antara 800 – 900 m di atas permukaan laut (dpl.) dengan curah hujan 3.528 mm/tahun. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cigendel, sebelah selatan dengan Desa Mekar Bakti, sebelah barat dengan Desa Cinanggerang, dan sebelah timur dengan Desa Haurgombong. Luas Desa ± 352,2 Ha, dan 60 Ha merupakan areal pertanaman ubi (Monografi Desa, 2004). Varietas ubi yang ditanam kebanyakan adalah varietas Nirkum dan Eno, dengan rata-rata hasil panen pada tahun 2004 ± 10 ton / Ha (Monografi Desa, 2004). Areal pertanaman ubi merupakan tegalan atau sawah yang tidak ditanami padi. Pertanaman umumnya dilakukan dengan pola: padi/palawija – ubi, bibit ubi yang digunakan berasal dari stek tanaman, jarak tanam yang digunakan yaitu 110 x 20 cm. Pemupukan dilakukan sekali selama satu musim tanam yaitu pada saat pembuatan guludan, atau ketika tanaman berumur 1,5 – 2 bulan, pupuk yang digunakan adalah TSP, KCL, NPK, dan pupuk kandang.sumber http://radesa.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan beri komentar