Menyambung mengenai bagaimana membedakan Ubi Cilembu yang asli dengan yang palsu, ternyata cukup mudah untuk membedakannya baik ubi masih dalam kondisi mentah maupun sudah matang.Ubi Cilembu yang asli dikenal dengan nama yang berbeda untuk tiap daerah, namun pada dasarnya mengacu pada ubi yang sama. Ada yang menyabutnya ubi menes, nirkum juga ada yang menyebutnya ubi arnet. Sedangkan nama ubi yang palsu biasanya disebut ubi inul, bagolo, dan lirti. Jenis ubi palsu inilah yang sekarang ini justru banyak dipasarkan. Sebagai acuan untuk kawan-kawan yang mungkin ingin membeli Ubi Cilembu bisa memperhatikan rincian berikut. Untuk Ubi Cilembu yang asli maka akan ditemukan secara samar/tampak jelas tekstur urat pada kulitnya seperti yang terlihat pada gambar. Kulitnya cenderung berwarna kuning kemereh-merahan dan sedikit kusam serta bersisik halus, warna bagian dalamnya jika dibelah juga akan berwarna kuning kemerah-merahan. Untuk ubi yang palsu biasanya warna kulitnya pucat, tidak terdapat tekstur urat maupun sisik, dan jika dibelah warna bagian dalamnya kuning keju atau bahkan putih. Nah sekarang sudah jelas dan mengerti bagaimana membedakannya bukan ? Nah, sekarang jangan tertipu lagi dengan harga yang murah ya kawan.. * terima kasih untuk saudara Ayung dari Ayung Jaya atas ketersediaannya untuk berbagi pengetahuan, semoga bermanfaat bagi yang lain. Permalink Tinggalkan sebuah Komentar * Harga Tidak Pernah Bohong Kawan… Februari 9, 2009 at 3:57 am (- Ubi Cilembu) Mungkin diantara kawan-kawan sudah ada yang pernah melintasi jalur Puncak, Nagrek, Tanjungsari, ataupun Padalarang bersama keluarga.. Disana banyak sekali kita jumpai penjual-penjual eceran “Ubi Cilembu”. Hal yang terbayang pertama kali bagi yang pernah merasakannya pastilah ubi yang manis dengan rasa yang khas. Tapi kawa-kawan mungkin juga tidak sadar atau malah tidak tahu bahwa sebenarnya Ubi Cilembu yang beredar dipasaran saat ini sebagian besar adalah palsu. Yup. Palsu. Bukan tanpa bukti, karena ini berdasarkan penuturan penjual serta petani ubi itu sendiri. Hal ini disebabkan karena masa panen Ubi Cilembu yang asli itu memakan waktu hingga minimal 6 bulan, sedangkan ubi yang palsu hanya sekitar 3-4 bulan. Karena banyaknya permintaan dalam skala besar dan jumlah pasokan yang tidak terlalu produktif maka banyak petani yang kemudian beralih untuk menanam ubi yang sudah direkayasa (kawinan) untuk mendongkrak produksi mereka. Hal ini tentu saja mengurangi kualitas dari ubi itu sendiri, dan keberadaan Ubi Cilembu yang asli saat ini sudah mulai sulit didapatkan. Tak banyak sekarang ini petani yang secara permanen menanam Ubi Cilembu yang asli, dan kalaupun ada jumlah produksinya juga tidaklah sebanyak produktifitas ubi palsu. Namun dari sini muncul tren baru. Ubi Cilembu yang asli kini harganya melambung hingga mencapai harga antara Rp. 4.500 – Rp. 5.000 / kg ditingkat petani. Harga yang tinggi ini awalnya mendapat keluhan dari para supllier/distributor Ubi Cilembu karena mereka juga harus mengeluarkan biaya pengeluaran yang lain sehingga harga ditingkat supllier mencapai Rp. 6.500 – Rp. 7.000 / kg, tapi sekarang masalah itu sudah tidak begitu dipermasalahkan lagi, karna biar bagaimanapun kualitas Ubi Cilembu yang memang jauh lebih baik ketimbang ubi yang palsu tidak lagi bermasalah pada harga yang tinggi, bahkan angka permintaan ekspor tiap tahunnya semakin meningkat. “Permintaan untuk pasar ekspor mulai meningkat lagi sejak pertengahan tahun 2008 lalu” tutur saudara Ayung, salah satu supllier dan produsen agro di Bandung. Permintaan biasanya datang dari negara-negara Asia seperti Malaysia, Brunei Darrussalam, Jepang, Hongkong, Cina dan Korea. Hanya saja permasalahannya adalah keterbatasan sarana dan kemampuan para petani untuk melakukan kegiatan ekspor. Harga Ubi Cilembu yang asli memang tidak bisa disetarakan dengan ubi yang palsu, jadi memang jika kawan-kawan mendapati Ubi Cilembu yang kawan beli dengan harga yang murah mungkin itu bukan yang asli, karena harga tidak pernah bohong kawan…sumber http://infobisnisukm.wordpress.com
RADIO ISLAM
DAFTAR ISI BLOG
SMS GRATIS
ANDA PENGUNJUNG KE
Link lainnya
Selasa, 08 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan beri komentar