.

Kamis, 08 September 2011

Buah Nangkadak, Perpaduan Nangka dan Cempedak

Diposting oleh maswotto

Salah satu pohon Nangkadak yang buahnya lebat hingga menyentuh tanah di Taman Wisata Mekarsari, Jonggol, siap dipanen. Kabar gembira bagi Anda para pencinta buah, khususnya nangka dan cempedak. Sekarang tidak perlu lagi harus membeli dua buah sekaligus, untuk dapat menyantap nikmatnya buah tersebut. Saat ini Taman Wisata Mekarsari (TWM) telah melakukan terobosan baru dengan menemukan buah baru dari hasil perpaduan nangka dan cempedak.TWM baru-baru ini memperkenalkan salah satu spesies baru yang diberi nama Nangkadak Mekarsari. Varian baru tersebut telah memperoleh pengesahan dari Departemen Pertanian RI dan hak ciptanya sebagai buah asli asal Indonesia. Butuh delapan tahun bagi tim ahli TWM untuk melakukan penelitian dan observasi. Akhirnya pada bulan November 2008 ini, buah nangkadak panen. Masyarakat biasanya lebih gemar dan mengenal buah impor dibandingkan buah lokal. Padahal tanpa disadari, banyak dari buah-buahan impor yang sejatinya adalah buah asli Indonesia, namun buah tersebut telah dibudidayakan di negara tetangga. Ironisnya, buah itu kemudian diekspor kembali ke Indonesia, dengan harga yang lebih mahal. Mekarsari mempunyai 200 pohon nangkadak, dengan luas tanah dua hektare. Nama nangkadak sendiri cukup unik, yang merupakan perkawinan antara buah nangka dan cempedak. Nangkadak memiliki induk betina dari nangka varietas mini (Artocarpus heterophyllus). Lalu mengalami persilangan dengan induk jantan dari cempedak (Artocarpus integer merr). Tanamannya pendek dan diperbanyak secara vegetatif dari batang pohon. Nangkadak merupakan persilangan betina nangka varietas mini yang mempunyai tampilan, tanamannya berumur genjah, sosok tanamannya pendek dan rimbun serta bunganya mudah diserbuki. Di samping itu, ukuran buahnya sedang, tidak terlalu besar. Sedangkan, untuk tanaman jantannya diambil dari buah cempedak, yang tanamannya pendek dan rimbun, produktivitasnya tinggi, jumlah buah per tanaman banyak dan tanaman rajin berbuah. Menurut Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Tanaman Mekarsari, Reza Tirtawinata, persilangan nangka dan cempedak dilakukan untuk memperoleh buah yang renyah, warnanya kuning, dan buah tebal seperti nangka, tetapi cara mengupasnya mudah seperti mengupas cempedak. Buah unik hasil perkawinan silang itu, menghasilkan tanaman jenis baru yang membawa berbagai keunggulan indukannya. "Kalau pohonnya sudah dicangkok ditanam dilahan, maka pada usia satu setengah tahun akan berbuah. Pohonnya pendek buahnya banyak. Nangkadak itu disebut Filial 1 yang telah diperbanyak, namun induknya tetap satu. Filial 1 diperbanyak ditanam. Kemudian, berbunga dikawinkan dengan sesama bunganya juga. Filial 1 dengan Filial 1, kemudian menjadi Filial 2. Sebarannya lebih luas dan beraneka ragam," kata Reza. Nangkadak menghasilkan buah berbobot rata-rata tiga sampai lima kilogram per buahnya. Daging buah tebal dengan tekstur halus mengikuti nangka. Aroma lembut tidak setajam cempedak, tetapi lebih mengarah pada aroma nangka. Secara sekilas, lebih menyerupai aroma nangka. Ukurannya kecil, yaitu panjang buah 33 - 35 cm dan diameter buah 15 - 16 cm. "Tingkat kemanisan 30 derajat brix (sangat manis). Rasa manis tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan. Buah yang dihasilkan pada musim hujan pun tetap manis, tidak seperti nangka atau varietas cempedak lainnya yang menjadi berkurang kemanisannya, bahkan hambar rasanya. Pertumbuhan nangkadak cukup pesat," ucap Reza yang juga pakar buah tropis. Pada umur dua setengah tahun, tinggi pohon telah mencapai 12 m dengan lebar tajuk delapan meter, keliling batang 72 cm dan sudah belajar berbuah. Sosok tanamannya pendek dan rimbun. Bunganya mudah diserbuki. Buah nangkadak berwarna menarik, yaitu kuning oranye, tekstur daging buah lembut kering nyaris tanpa serat, aroma buah lembut, dami buah tidak lengket, dan sedikit getah, tajuk daun kompak, pendek serta rimbun. Tanaman berproduksi pada usia dua sampai tiga tahun (genjah), hingga produktivitas buah yang cukup tinggi 30 - 50 buah per pohon. Buahnya matang kembali pada tiga sampai empat bulan kemudian. Bibit Bila Anda suka bercocok tanam buah yang unik, inilah waktu yang tepat. Bibit buah nangkadak sudah mulai dipasarkan di Garden Center, TWM. Harganya Rp150.000 untuk pohon setinggi 30 - 50 cm. Kepala Bagian Kebun Produksi dan Penelitian, Margianasari mengatakan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah gali tanah dan buat lubang dengan lebar 60-80 cm. Kemudian, tanah dicampur dengan pupuk kandang secukupnya. Masukan pohon nangkadak ke dalam lubang. Tutup kembali lubang yang berisi pohon dengan tanah galian tadi. "Untuk penyiraman satu kali saja dalam satu hari. Lakukan secara rutin. Bila sudah berumur enam bulan, berikan pupuk kandang. Caranya buat lingkaran di sekeliling pohon dengan menggali tanah. Taburi pupuk di situ dan campur dengan tanah. Rapikan dan padatkan tanah kembali. Lakukan setiap enam bulan sekali. Maka, memasuki usia dua setengah tahun, akan berbuah lebat," ucap Margianasari. Sementara itu, Staf Ahli Pemuliaan Tanaman Mekarsari, Greg Hambali menuturkan, bila menanam dengan biji nangkadak, hasilnya akan berbeda dengan induknya. Hal itu akan berbeda bila menanam dengan bibit pohon. Penanaman biji nangka hasil silangan tersebut hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk berbuah, sedangkan untuk nangka biasa baru enam tahun. Namun, tanaman itu akan mendapat keturunan berikutnya yang belum tentu baik. Rasanya pun macam-macam, dari yang bagus sampai yang jelek. [HDS/N-5] sumber 202.169.46.231/News

5 komentar:

warung bibit mengatakan...

semoga nanti akan ditemukan lagi terobosan barunya lagi selain pohon nangkadak ini ya??
kami menunggu...

Unknown mengatakan...

semoga suatu saat nanti bisa memesan nangkadak dalam jumlah besar untuk kebutuhan rakyat kita di Papua

Unknown mengatakan...

semoga suatu saat nanti bisa memesan nangkadak dalam jumlah besar untuk kebutuhan rakyat kita di Papua

Unknown mengatakan...

semoga suatu saat nanti bisa memesan nangkadak dalam jumlah besar untuk kebutuhan rakyat kita di Papua

piusx mengatakan...

bisa dibibit? apakah jual bibitnay? apakah enak disayur?

Posting Komentar

silahkan beri komentar