.

Selasa, 30 Agustus 2011

Peluang Beternak Semut Rangrang

Diposting oleh maswotto

Tuhan menciptakan semua makhluk di alam semesta ini, tetntu ada gunanya. Bermanfaat bagi kehidupan amnesia yang dititahkan sebagai ciptaan yang paling mulia. Termasuk semut rangrang (ada yang menyebut ngangrang, serping pula diistilahkan semut merah. Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/2181845-peluang-ternak-semut-rangrang/#ixzz1WT1Mv1ie Tuhan menciptakan semua makhluk di alam semesta ini, tetntu ada gunanya. Bermanfaat bagi kehidupan amnesia yang dititahkan sebagai ciptaan yang paling mulia. Termasuk semut rangrang (ada yang menyebut ngangrang, serping pula diistilahkan semut merah. Ternyata, telur semut rangrang merupakan tambang rupiah yang menggiurkan. Kroto, begitu istilahnya. Bagi para kicau mania, pasti tidak asing lagi. Telur atau lebih tepatnya larva semut rangrang (fire ants) dari genus oecophyla ini memang memiliki rasa dan nutrisi yang luar biaa. Banyak disuka burung kicauan jenis apapun. Selama ini untuk mendapatkan kroto, pencariannya masihd engan cara tradisional. Mengambil langsung darip pohon dengan melakukan penyobekan sarang semut rangrang melalui penggunaan galah panjang. Terkoyaknya sarang yang dibangun dari rangkaian daun itu, maka bertebarlah kroto masuk ke bakul penampungan yang dipasang tepat di ujung galah. Di habitat aslinya, biaa semut rangrang membangun sarang pada pohon-pohon tinggi. Mereka membangun sarang yang tak jauh dari sumber makannan yang tersedia di alam. Pada jenis pohon yang memiliki rentang daun cukup lebar, lentur atau pada dedaunan yang kecil namun banyak mereka membuat sarang. Menganyam daun yang direkatkan dengan liurnya. Semut rangrang memiliki keunikan. Mampu menghasilkan benang-benang seperti laba-laba. Benang-benang itulah yang difungsikan untuk menjahit sarang. Jeli Mengamati Melihat potensi pasar kroto serta melakukan pengamatan dan ujicoba, pasangan suami istri, Suwandi Laksana (41) dan Uun Kuntari (39), mencoba beternak semut rangrang. Tujuannya mengambil kroto. “Semut rangrang punya kebiasaan menyerang, bila tergangu. Meski begitu, ternyata bisa dibudidayakan,” kata Suwandi. Suwandi memanfaatkan berbagai limbah rumah tangga untuk media huni. “ini mungkin ide nganyawara, bahkan aneh. Tapi ternyata kami bisa melakukannya,” tandas Uun Kuntari di rumah tinggalnya di kawasan Lingkar Timur Jembatan Srandakan Bantul. Awalnya melakukan perburuan sarang rangrang di wilayah Sleman. Sarang-sarang dibawa pulang dan kemudian dibawa ke lokasi penangkaran di Kulonprogo. Membawa pulang rangrang memang bukan pekerjaan mudah. Sebab semut rangrang yang ganas itu tidak mudah dijinakkan. Buktinya selama perjalanan dengan menggunakan sepeda motor, semut-semut itu menyerang dan menggigit. Meskipun sudah dimasukkan ke dalam kantong-kantong plastik khusus. Namun berkat kejelian dan keuletannya plus termotivasi oleh pasar korto yang terbuka begitu lebar, sengatan, dan gigitan semut rang rang yang tajam tidak dirasakan. Karena harapan mendapatkan penghasilan berlimpah, sudah ada di depan mata. Dengan menggunakan nama An Nami Farm, kiprah budidaya semut rangrang terus dikembangkan. Memasok kroto ke pasar burung di wilayah Yogyakarta dan Solo. Itu pun mereka masih belum mampu memenuhi semua permintaan. Padahal, saat ii banyak pemburu kroto tradisional ikut menyuplai kebutuhan kroto. Tapi tetap belum mencukupi. Kini ada dua tempat yang menjadi lokasi penangkaran semut rangrang yang dimiliki oleh Suwanti. Di Solo dan Kulonproo. Tapi mengingat jarak Solo yang jauh, kemungkinan untuk sentralnya akan di fokuskan di Kulonprogo. Alasan lain, Kulonprogo memiliki karakteristik khas. Masih banyak hutan yang memiliki jutaan sarang semut rangrang. Menurut Uun Kuntari, budidaya semut rangrang sebenarnya sangat sederhana. Tidak membutuhkan lokasi luas maupun media singgah khusus. Hanya dengan lahan 1x1 meter persegi sudah dapat membuka peternakan semut rangrang. Cara Mengisolasi Ada kata kunci yang harus diperhatikan. Membuat semut rangrang jenak dan tidak pergi dari lingkungan sarang. Inilah kunci pokok yan harus dilakukan. “Banyak cara untuk mengisolasi semut agar tidak berpindah secara massl. Dengan membuat sekatan kolam atau kalau kandang semut berupa kotak pada setiap dasar kakinya dapat ditempatkan pada wadah berair. Seperti budidaya lebah madu. Cara terakhir inilah yang banyak dilakukan selama ini,” jelas Uun. Dengan memanfaatkan berbagai limbah rumah tangga, seperti pralon, kotak kayu yang kemudian dikombinasikan dengan material alami berupa dedaunan, sarang buatan ini cukup efektif untuk perkembangan biak semut rangrang. Seberapa banyak kroto yang dihasilkan, sangat bergantung pada banyaknya ratu dalam komunitas sarang semut rangrang. Satu sarang keicl dengan 1 – 3 ekor ratu semut rangrang, biasa menghasilkan 2 ons kroto. Angka itu akan lebih banyak lagi, ketika volume sarang lebih besar dan jumlah ratu lebih banyak. Dengan masa panen kroto 10 – 15 hari sekali. Jika lebih dari itu, kualitas kroto sudah jelek. Artinya dibiarkan saja menetas, agar populasi semut bertambah banyak. Setiap kali panen sudah cukup lumayan. Tidak kurang 10 – 20 kg. Padahal jika harga kroto sedang stabil seperti sekarang, kisaran Rp. 60 ribu/kg. Berati sekali panen bisa menghasilkan Rp. 600 ribu hingga Rp. 1,2 juta. Tetapi ketika musim hujan, dimana sarang semut rangrang di alam banyak rusak, harga bisa jadi lebih mahal, kira-kira kisaran Rp. 100 ribu/kg. Dalam pemanenan kroto, ada beberapa metode yang sudah dilakukan. Hampir sama cara memanen madu. Menggunakan alat pelindung seperti kaus tangan dan pakaian lengan panjang. Semut rangrang adalah serangga yang memiliki sifat menyerang jika dirinya terusik. Maka untuk membuka sarang harus dilakukan dengan cara hati-hati. Jangan sampai semut merasa terganggu dan kacau. Makanan Semut Bahan makanan yang banyak mengandung nutrisi embun madu yang biasa dihasilkan oleh kutu putih, kutu perisai, dan kutu daun di alam bebas, semua bisa diganti dengna makanan yang mengandung gula Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/2181845-peluang-ternak-semut-rangrang/#ixzz1WT2GAwpE

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan beri komentar