MUNGKID - Bupati Singgih Sanyoto mengemukakan, pengembangan agribisnis kelinci merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga. "Dari sisi bisnis, memiliki peluang pasar cukup baik," katanya, kemarin, saat membuka Gelar Agribisnis Kelinci (Galakci) 2007.Sekitar 40 persen masyarakat Kabupaten Magelang, lanjut bupadi, masih tergolong penduduk miskin. Karenanya diperlukan kerja keras semua pihak untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan. Beternak kelinci, katanya, relatif tidak sulit. Tidak membutuhkan modal besar serta lahan yang tak terlalu luas. Mampu berkembang biak secara cepat, sehingga menjanjikan bisa memberikan pendapatan dalam waktu relatif pendek. "Dari sisi kesehatan, daging kelinci mengandung protein tinggi tetapi rendah kolesterol dan masih banyak manfaat lain bagi kesehatan manusia," ujar bupati dalam acara yang diselenggarakan Paguyuban Peternak Kelinci Magelang. Di samping membantu meningkatkan gizi masyarakat, lanjut Singgih, kegiatan usaha ternak kelinci juga dapat membuka lapangan kerja. Baik sebagai peternak, pedagang, pengolah limbah padat maupun cair. Karena itu, dia mengajak masyarakat luas untuk ikut serta mendorong berkembangnya agribisnis kelinci. Bagi pejabat, hendaknya turut mengampanyekan budidaya kelinci sebagai usaha keluarga dan mengampanyekan gemar makan daging kelinci. Bupati berharap, keberadaan Pusat Agribisnis Kelinci dapat menjadi pusat pasar yang mampu memproduksi ternak kelinci maupun produk olahannya. Bisa melayani kebutuhan sarana produksi bagi peternak dan tempat konsultasi dan pembelajaran bagi peternak. Kebutuhan lokal Pusat Agribisnis Kelinci dimaksud berada di areal sekitar 1.000/m2 di dekat KIPPK. Di tempat itu disediakan berbagai sarana produksi dan pembelajaran beternak kelinci bagi masyarakat. "Di sini juga kami siapkan bibit, pakan serta pasar kelinci dalam bentuk ternak konsumsi maupun daging segar siap olah, termasuk produk olahan limbah kelinci. Juga warung makan dengan menu serba kelinci," kata Ketua PPKM (Paguyuban Peternak Kelinci Magelang) Widodo R. Menurut dia, selain membantu meningkatkan gizi dan pendapatan masyarakat, beternak kelinci juga bisa mewujudkan pelestarian lingkungan melalui pengolahan limbah padat dan cair menuju pertanian organik 2010. Dia menambahkan, sampai saat ini populasi ternak kelinci di Kabupaten Magelang mencapai 30.237 ekor, yang dibudidayakan oleh 3.394 kelompok tani. Dengan populasi sebanyak itu, menurut dia, hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan lokal. "Padahal, permintaan kelinci berdatangan dari sejumlah negara anggota ASEAN seperti Malaysia, Singapura dan Brunai, " katanya. Kegiatan lain yang dilaksanakan terkait pelaksanaan Galakci 2007 antara lain, pameran dan kontes kelinci, lomba masak daging kelinci, asal terampil, demontrasi pengolahan limbah, layanan konsultasi budidaya dan kesehatan kelinci, serta lomba kampung kelinci. Dia mengemukakan, hasil penilaian lomba Kampung Kelinci pada Kamis (19/7) yang lalu. Kelompok Tani "Ngudi Rahayu" Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, tampil sebagai Juara I. Disusul juara II dan III masing-masing Kelompok Tani "Plamboyan" Mangunrejo (Tegalrejo), dan Kelompok Tani "Ngudi Rahayu" Taman Agung (Muntilan). TB/ip sumber http://www.wawasandigital.com
RADIO ISLAM
DAFTAR ISI BLOG
SMS GRATIS
ANDA PENGUNJUNG KE
Link lainnya
Selasa, 08 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan beri komentar