.

Kamis, 26 November 2009

Berkunjung ke Peternakan Tawon Rimba Raya

Diposting oleh maswotto

KLIK - DetailKebun tersebut di tata cantik. Ada jalan setapak serta hutan buatan dengan pohon2 yang bunganya disukai tawon. Di tengah-tengah ada air mancur dan bangunan memanjang 2 lantai untuk diskusi. Dari lantai 2 kita bisa melihat suasana kebun (hutan buatan). Inilah Peternakan Tawon Rimba Raya Bermula dari satu glodok (= batang kayu yang tengahnya dilubang, Red.) Gunawan (1979) mengawali usahanya beternak tawon. Tepatnya di kota Lawang, Malang, Jawa Timur. Peternakan Tawon Rimba Raya terletak tepat di tepi jalan provinsi yang menuju kota Malang dari arah Surabaya. "Kebanyakan orang mengenal tawon sebagai hewan penghasil madu. Padahal selain madu, produk-produk lainnya adalah bee pollen, royal jelly, cuka madu propolis, dan, lilin", jelas Hariyono putera pertama Gunawan yang kini menjadi penerus ayahnya. Uniknya lagi, Hariyono (29) tidak saja hanya beternak tawon penghasil madu, namun juga melayani pembeli yang ingin menikmati botok tolo (larva tawon) buatannya. Tentu saja tidak mudah membuat botok ini karena tolo-nya harus dipisahkan dulu dari lilinnya. Ada dua cara memisahkan tolo dari lilin. Salah satunya, sarang tawon direbus. Saat perebusan ini, tolo harus terendam air. Kemudian dicuci, dibilas, dan direbus kembali. Cara lain, sarang tawon langsung dikukus. Nah, yang dikukus ini, rasa tolonya lebih enak. Ketika sarang tawon direbus atau dikukus, telur (larva) dan lilinnya akan terpisah dengan sendirinya. KLIK - DetailTernyata tolo tawon banyak dicari orang. Selain dibotok, juga bisa dimasak bumbu bali, opor, ataupun lodeh. Harga tolo mentah (masih berada di dalam sarang tawon) tergantung musimnya. Kalau sedang musim harganya Rp 15.000 setiap kilogramnya. Tetapi saat larva sedikit, harganya bisa mencapai Rp 40 ribu per kilogramnya. Tak heran kalau sebungkus botok tolo dijual Rp 4 ribu. Biasanya botok tolo disajikan untuk keperluan selamatan menempati rumah baru dan semacamnya. Karena botok tolo diyakini dapat membawa rezeki. Namun, ingat Hariyono, "Hati-hati menyantap botok tolo karena kandungan kalsium dan protein tolo, tinggi sekali. Sama halnya ketika menyantap seafood. Bagi yang tidak tahan, bisa alergi", terang Hariyono mengingatkan. Bukan hanya larva tawon yang bisa dimanfaatkan. Lililnnya pun ada gunanya. Setelah terpisah, lilin dijual ke pabrik-pabrik kosmetika di Jakarta dan Surabaya untuk bahan dasar lipstik. Atau ditawarkan pada pengrajin batik di Jawa Tengah. Pembuat gigi palsu pun menggunakan lilin untuk matrasnya. Setengah ton madu bisa memproduksi 10 hingga 20 kilogram lilin! KLIK - DetailSementara madunya antara lain dipasarkan ke bakeri ­bakeri di Surabaya dan Jakarta. Para pengusaha roti dan kue ini menggunakan madu untuk olesan roti. Begitu juga dengan cuka madu yang seringkali dibuat untuk campuran adonan roti. "Roti yang menggunakan madu dan cuka madu terasa lebih gurih dan teksturnya cenderung kenyal," terang Hariyono sembari menambahkan bahwa madu pun kerap dicampurkan dalam tembakau kala dibuat rokok. Cuka madu adalah hasil fermentasi madu tawon, berasal dari nektar bunga yang mengandung karbohidrat dan asam-asam organik. Ketika terjadi proses fermentasi, karbohidrat dalam madu diubah menjadi asam. Cuka madu dapat menggantikan cuka buatan (food additive). Pengganti rasa asam ini lezat sekali ditambahkan pada soto, sayur asem, asinan, salad, dan aneka juice. PINDAH-PINDAH Memberikan makanan pada tawon tidak sama dengan hewan-hewan peliharaan pada umumnya. Di peternakan sapi atau pun ayam, makanan diberikan/dibawa mendekati hewan-hewan tersebut. Berbeda dengan tawon. Sarang tawonnyalah yang diberi makan dengan cara dibawa pergi mendekati makanannya. "Jadi, tak heran kalau perkebunan tempat sari bunga-bunga yang dijadikan santapan tawon, selalu berpindah-pindah tempat, terang Hariyono. Kendala yang sering dihadapi, sekarang banyak hutan gundul. Nah, tawon-tawon ikutan kena dampaknya. "Susah juga cari lokasi perkebunan sekarang," ungkap Hariyono. Akibatnya untuk menemukan perkebunan yang pas untuk tawon, Hariyono terpasa harus melakukan survey lokasi ke perkebunan-perkebunan di Batu, Pasuruan, bahkan sampai ke Pati. Bunga-bunga yang disukai tawon adalah bunga lengkeng, mangga, kaliandra, rambutan, kopi, dan randu. Itu sebabnya di Lawang banyak terdapat peternakan tawon karena di sana banyak sekali terdapat pohon randu. Ada lagi syaratnya, bunga-bunga itu tidak boleh terpapar insektisida. KLIK - DetailSetelah dapat perkebunannya, dilakukan kerjasama dengan penduduk setempat: dengan cara menyewa tempat/halaman yang digunakan untuk menempatkan/menaruh kotak-kotak berisi tawon yang berukuran 50x40x25 cm. Jumlahnya bisa mencapai 100 kotak. Perlu mobil boks untuk membawanya ke lokasi. Kotak-kotak ini kemudian diletakkan di halaman rumah penduduk yang disewa itu. Lokasi diletakkannya tawon tidak boleh lebih dari 2 kilometer. Karena jarak terbang tawon tak lebih dari 2 kilometer. Tawon-tawon akan berada di sana selama musim bunga, antara 1 ­ 4 bulan. Rata-rata berbunga selama 2 bulan (kondisi normal). Selesai musim bunga, terjadilah panen di kebun! Satu kali panen berlangsung 20 hari dan menghasilkan madu sebanyak 2 ton! KLIK - DetailBeres panen, kotak madu kembali diangkut dalam mobil boks. Waktu yang pas untuk pengambilan kotak tersebut adalah di malam hari karena saat itulah tawon-tawon "ngandang" (kembali pulang ke kotak-kotak). Kotak-kotak tawon akan dibawa ke lokasi lain yang memiliki perkebunan yang sedang berbunga. Begitu seterusnya. Bagaimana saat musim hujan, kala tanaman tidak berbunga? Tawon pun tidak akan memproduksi madu. Namun tidak masalah. Pada saat tidak menghasilkan madu, Hariyono akan memanen larva dan lilin. Jadi, sebenarnya selain multimanfaat, sepanjang tahun tawon amat sangat produktif. ALAT SUNTIK SENGAT TAWON KLIK - DetailTernyata baik Hariyono maupun sang ayah, Gunawan, tak hanya memanfaatkan madu dari tawon-tawon peliharaannya. Mereka juga menggunakan tawon untuk penyembuhan. Gunawan membuka penyembuhan alternatif lewat terapi sengatan tawon. Konon sengatan tawon ini bisa dijadikan pengganti jarum yang biasanya digunakan untuk akupunktur dipadukan dengan tenaga dalam. "Sebetulnya saya terinspirasi dari jarum akupunktur yang mungkin saja kurang aman apabila dipakai bergantian," jelas Gunawan. Bahkan Hariyono kini menciptakan sebuah alat kecil yang bentuknya menyerupai tutup bollpoint. Dengan alat ini, tawon tidak akan mati setelah melakukan penyembuhan dengan menyengat tadi. Satu ekor tawon dimasukkan ke dalam alat tadi. Kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang dituju. Maka menyengatlah tawon tersebut. "Biasanya, tanpa alat ini, tawon akan mati sehabis menyengat. Tetapi dengan alat ini, tawon dijamin tidak akan musnah, tetap dijaga kelestariannya. Penyembuhan dengan cara akupunktur pun aman", ungkap Hariyono bersemangat. Koloni tawon milik Hariyono juga bisa disewakan untuk keperluan pameran dan penyerbukan bunga. Beberapa petani tanaman hias membutuhkan "jasa" tawon untuk menambah jenis varietasnya. Demikian juga dengan petani buah-buahan. Pohon kurma dan salak juga memakai jasa tawon saat perkawinan antara bunga jantan dan betinanya. BELI LANGSUNG KLIK - DetailTak banyak orang yang menjual madu murni tanpa campuran. Karena itu orang lebih suka membeli madu langsung di peternakannya. Nah, untuk menjamin keaslian madunya, Hariyono memperbolehkan pembelinya ikut saat panen. Di sana disediakan separator madu. Pembeli bisa melihat sendiri madu murni yang diambil langsung. Di Peternakan Tawon Rimba Raya ini, Hariyono juga menyediakan paket training, berbagai produk pertawonan termasuk alat-alat pertawonan lengkap. Begitu cintanya Hariyono dengan dunia per-tawonan, ia tidak segan-segan menerima kunjungan anak-anak sekolah. " Dulu kami menerima siswa-siswa International School untuk belajar tentang tawon dengan melihat langsung kehidupan tawon", jelas Hariyono yang berpartisipasi mengisi Galeri Belajar di Jawa Timur Park, di kota Batu. Meskipun tidak berkiprah sesuai bidang keilmuan yang ditekuninya selama berada di Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi, Universitas Widya Mandala, Surabaya, prestasi Hariyono memang tidak diragukan lagi. Sudah selayaknya jika selama 2 tahun berturut-turut (2004 & 2005) mendapatkan Asean Best Executive Award dari penyelenggaranya Yayasan Anugerah Anak Indonesia, dan diserahkan oleh Bonar Pasaribu di Jakarta. Dunia tawon tampaknya betul-betul lekat dalam hidup Hariyono. Sejak usia 4 tahun, saat duduk di bangku TK hampir setiap hari ke sekolah dengan benjolan-benjolan karena disengat tawon. Guru-guru di sekolahnya sudah tahu kalau bengkak di sana-sini akibat sengatan tawon. Bahkan waktu kecil ia sudah dijuluki "anak tawon". Kini ia rajin bereksperimen menggunakan tawon. Ditambah lagi mencari informasi tentang tawon lewat internet. "Sekarang saya patut bersyukur. Tawon telah memberikan penghidupan bagi kami sekeluarga. Juga membukakan jalan bagi karier anak saya," kenang Gunawan.oleh sedap-sekejap.com